Menu

Kamis, 24 Mei 2012

Serangga Tomcat




Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Insecta
Ordo:
Upaordo:
Infraordo:
Superfamili:
Famili:
Staphylinidae
Upafamili:
Paederinae



Semut semai atau Serangga Tomcat

Semut Semai atau Serangga Tomcat (nama ilmiah: Paederus littoralis), disebut pula Kumbang Rove (Rove Beetle) atau dengan nama daerah Semut Kayap atau Charlie di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (kumbang yang sebenarnya). Serangga ini termasuk kelompok serangga kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan mahluk hidup di Bumi sekitar 200 juta tahun lalu.

Anatomi
Seperti bisa diduga untuk suatu keluarga kumbang yang besar, terdapat variasi besar di antara spesies ini. Ukuran berkisar antara 1 hingga 35 mm (1,5 inci), dengan sebagian besar di kisaran 2-8 mm, dan bentuk umumnya memanjang, dengan beberapa serangga tomcat yang berbentuk bulat seperti telur. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen (perut) dan kepala berwarna gelap. Pada antena kumbang biasanya 11 tersegmentasi dan filiform, dengan clubbing moderat dalam beberapa generasi kumbang. Biasanya, kumbang ini terlihat merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam pandangan sekilas ia lebih menyerupai semut. Apabila merasa terganggu atau terancam, maka kumbang ini akan menaikkan bagian abdomen agar ia terlihat seperti kalajengking untuk menakut-nakuti musuhnya.


Pemerian
Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan secaraotomatis bila bersentuhan atau bersentuhan dengan kulitmanusia secara langsung. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti bajuhanduk, ataupun benda-benda lainnya. Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra. Cairan hemolimf atau toksin ini disebut sebagai 'aederin' (C24H43O9N). Jika sudah terkena dermatitis, segera bersihkan seprei, sapu tangan, handuk, pakaian maupun benda-benda yang disinyalir terkena racun tomcat. Bersentuhan dengan kumbang ini saat berbaring atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjungtivitas dan penyakit kulit yang parah yang dikenali sebagai 'dermatitis linearis', 'aederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis'. Kalau melihat Tomcat hinggap di tangan, jangan dipencet atau dibunuh seperti mematikan nyamuk ataupun serangga kecil lainnya. Sebaiknya Tomcat ditiup hingga pergi, atau diambil dengan hati-hati menggunakan alat atau tangan yang ditutupi plastik dan dibuang ke tempat yang aman. Setelah itu cuci tangan dengan sabun dan ulangi lagi. Kalau bisa semprot serangga itu dengan racun serangga dan disingkirkan tanpa harus menyentuhnya secara langsung. Sejatinya, serangga ini merupakan sahabat petani karena merupakan predator alami bagi wereng, salah satu hama yang menjadi musuh utama para petani. Tomcat merupakan kelompok serangga pertanian, tetapi dalam 3 sampai 4 tahun terakhir dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia yang disebabkan oleh serangga tersebut.





Pencegahan
Tutup jendela dan matikan lampu jika tidak digunakan karena Tomcat menyukai tempat-tempat yang terang. Jangan memakai pakaian yang terbuka untuk menghindari sentuhan langsung dengan Tomcat. Sebaiknya jendela diberi kasa nyamuk agar Tomcat tidak bisa masuk. Hati-hati jika memiliki anak kecil yang suka bermain di dekat tanaman dan singkirkan dari rumah apabila tanaman tersebut dalam kondisi tidak terawat karena dapat berpotensi menjadi sarang Tomcat

Pengobatan
Jika kulit terkena racun Serangga Tomcat segeralah mencuci bagian kulit yang terkena dengan menggunakan sabun, jangan diberi odolminyak kayu putihbalsem, minyak tawon maupun bedaktabur karena hanya akan memperparah keadaan. Kulit yang terkena toksin Tomcat akan merah meradang mirip herpes tetapi tidak sama. Pengobatannya menggunakan salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau salep betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 3 x sehari atau salep Acyclovir 5%. Peradangan juga dapat diredakan dengan mengkompres bagian kulit yang terkena racun dengan air dingin.




Efek Racun Tomcat
Berdasarkan sebuah riset, di dalam tubuh tomcat diduga ada cairan yang berefek racun lebih berbahaya daripada bisa ular kobra. Bahkan, racun ini bisa bertahan delapan tahun setelah tomcat mati.
Karena itu, masyarakat tak perlu panik ketika dihinggapi tomcat. Jangan dipukul dengan tangan karena tomcat secara otomatis akan mengeluarkan racun paederin, yang jika terkena kulit akan menyebabkan dermatitis. Kulit terasa panas dan setelah 24 jam hingga 48 jam memerah serta menggelembung. Gelembung itu berisi air seperti luka bakar.
Efek racun Tomcat sampai sekarang hanya menyerang bagian tubuh tertentu, misalnya kulit luar, dan tak bersifat sistemik menyerang kekebalan tubuh. Hanya jika kekebalan tubuh rendah maka infeksi akan menyebar.
Lantaran serangga tomcat mengeluarkan racun, si penderita harus memperbanyak konsumsi vitamin yang berasal dari buah-buahan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Itu akan membantu supaya infeksi tidak menyebar.






Penyebab Datangnya Serangga Tomcat
datangnya tomcat ke permukiman manusia akibat alih fungsi lahan dari sawah menjadi pertokoan dan perumahan.
Tomcat (kumbang rove) sepanjang 1 cm yang menjadi predator wereng itu tertarik pada cahaya malam hari. Kumbang ini tak menggigit, tetapi bila tergencet cairan tubuhnya yang mengandung racun paederin bisa menyebabkan iritasi kulit yang hebat.
Siklus biologi di alam terganggu, bisa jadi predator tomcat, seperti burung, dan populasi tomcat menaik
Ketiadaan burung bisa disebabkan perburuan ataupun perubahan iklim sehingga burung pindah ke dataran lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar